KOMPAS.com - Dengan porsi lebih besar, yaitu 60 persen, Ujian nasional (UN) menjadi salah satu faktor paling dominan dalam menentukan kelulusan siswa. Padahal, UN bukan sistem yang dirancang untuk mendukung siswa bermasalah dalam belajar.
Menekankan ujian sebagai penentu kelulusan siswa menyebabkan siswa-siswa yang memiliki masalah dalam belajar akan tertinggal jauh di belakang. Di Finlandia, sistem telah dirancang sedemikan rupa, sehingga permasalahan siswa dalam belajar bisa dideteksi sedini mungkin, bukan di akhir masa sekolah.
Saat siswa memiliki permasalahan dalam belajar, sistemnya mengatur agar siswa tersebut memperoleh dukungan sedini mungkin. Dukungan itu diberikan, misalnya, dengan adanya guru-guru khusus menangani siswa yang mempunyai
learning difficulties (masalah dalam belajar). Untuk itu,
assessment, apapun bentuknya, termasuk ujian, harus digunakan untuk membantu guru, sekolah, maupun pemerintah dalam memberi dukungan pada siswa.