Selasa, 19 April 2011

425 Mahasiswa Asing Hadir di Unas

AKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 425 mahasiswa asing dari 62 negara yang mendapatkan beasiswa Darmasiswa, Selasa (19/4/2011) sore, tiba di Universitas Nasional (Unas), Pejaten, Jakarta Selatan. Kedatangan mahasiswa asing tersebut untuk menghadiri acara pembekalan yang tahun ini diadakan di Unas.
Program ini juga ditujukan untuk menyediakan link atau hubungan budaya serta kesepahaman yang lebih kuat di antara negara partisipan.
-- Ananto Kusuma

Memberantas Penyakit "Examen Cultus"

KOMPAS.com - Dengan porsi lebih besar, yaitu 60 persen, Ujian nasional (UN) menjadi salah satu faktor paling dominan dalam menentukan kelulusan siswa. Padahal, UN bukan sistem yang dirancang untuk mendukung siswa bermasalah dalam belajar.
Menekankan ujian sebagai penentu kelulusan siswa menyebabkan siswa-siswa yang memiliki masalah dalam belajar akan tertinggal jauh di belakang. Di Finlandia, sistem telah dirancang sedemikan rupa, sehingga permasalahan siswa dalam belajar bisa dideteksi sedini mungkin, bukan di akhir masa sekolah.
Saat siswa memiliki permasalahan dalam belajar, sistemnya mengatur agar siswa tersebut memperoleh dukungan sedini mungkin. Dukungan itu diberikan, misalnya, dengan adanya guru-guru khusus menangani siswa yang mempunyai learning difficulties (masalah dalam belajar). Untuk itu, assessment, apapun bentuknya, termasuk ujian, harus digunakan untuk membantu guru, sekolah, maupun pemerintah dalam memberi dukungan pada siswa.

MAKALAH DAN ARTIKEL PSIKOLOGI PENDIDIKAN

news artikel

1. Konsep Psikologi Pendidikan


2. Perkembangan Peserta Didik


3. Aplikasi Psikologi Pendidikan


Masalah-masalah pendidikan di Indonesia

enyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:

-Rendahnya sarana fisik,

-Rendahnya kualitas guru,

-Rendahnya kesejahteraan guru,

-Rendahnya prestasi siswa,

-Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,

-Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,

-Mahalnya biaya pendidikan.

Permasalahan-permasalahan yang tersebut di atas akan menjadi bahan bahasan dalam makalah yang berjudul “ Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia” ini.



-Negara belum mampu melaksanakan amanat UUD yaitu 20% APBN untuk pendidikan

-sarana dan prasarana pendidikan yang tidak mendukung

-keprofesionalan guru yang rendah

-kesejahteraan guru yang rendah (terkait dengan keprofesionalan)

-pendidikan dijadikan komoditas politik dalam pilkada-pilkada ,dengan kampanye pendidikan gratis

-belum meratanya pendidikan yang layak bagi seluruh daerah diIndonesia

-belum sesuainya pendidikan dengan karakter daearah-daerah dan karakter Indonesia
-moral para pendidik banyak yg rendah.
-SDM bidang pendidikan alias pengajar2 nya harus ditingkat kan kwalitasnya
- fasilitas timpang antara sekolah2 di kota dan di pelosok
- gaji guru yang kecil ( terutama untuk yang tugas di pelosok )
-tidak adanya pemerataan infrastruktur untuk semua daerah.
-begitu ada sekolah dengan mutu pendidikan yg bagus harganya selangit.. ndak terjangkau