Etika dalam kehidupan berbangsa merupakan satu wahana dalam rangka kelancaran penyelenggaraan Sistem Administrasi Negara dimana etika yang dipahami dan menjadi dasar pola perilaku dlam berbangsa yang stabil,karena persepsi akan perilaku yg diharapkan oleh masing2 individu sebagai warga negara dapat teramalkan dengan baik.
Pokok-pokok etika dalam kehidupan berbangsa mengedepankan KEJUJURAN,AMANAH,KETELADANAN,SPORTIVITAS,DISIPLIN,ETOS KERJA,KEMANDIRIAN,SIKAP TOLERANSI,RASA MALU,TANGGUNGJAWAB,MENJAGA KEHORMATAN serta MARTABAT DIRI sebagai warga negara. Etika kehidupan berbangsa ini meliputi:etika sosial dan budaya,etika politik dan pemerintahan,etika ekonomi dan bisnis,etika penegakan hukum yang berkeadilan,etika Ke ILMUAN,dan etika lingkungan.
Sumber: Budaya kerja organisasi pemerintah
Senin, 29 November 2010
Kamis, 25 November 2010
10 Kompetensi Guru
(Kompetensi) Kemampuan yang harus dimiliki para Guru,yaitu:
1. Memiliki kepribadian sebagai guru.
2. Menguasai landasan pendidikan.
3. Menguasai Materi pengajaran.
4. Menyusun program pengajaran.
5. Melaksanakan proses belajar mengajar.
6. Melaksanakan penilaian pendidikan 7. Melaksanakan bimbingan.
8. Melaksanakan adsministrasi sekolah.
9. Menjalin kerja sama dan interaksi dengan guru sejawat dan masyarakat.
10. Melaksanakan penelitian sederhana.
1. Memiliki kepribadian sebagai guru.
2. Menguasai landasan pendidikan.
3. Menguasai Materi pengajaran.
4. Menyusun program pengajaran.
5. Melaksanakan proses belajar mengajar.
6. Melaksanakan penilaian pendidikan 7. Melaksanakan bimbingan.
8. Melaksanakan adsministrasi sekolah.
9. Menjalin kerja sama dan interaksi dengan guru sejawat dan masyarakat.
10. Melaksanakan penelitian sederhana.
Tantangan terhadap visi dan kompetensi?
Semakin kuat daya halang yang harur dihadapi oleh guru di dalam melaksanakan tugas profesionalnya,semakin diperlukan visi yang tajam dan berkompetensi yang mantab.
Tidak ada sebuah rumus yang dapat digunakan untuk menetapkan visi mana yang diperlukan. Bukan karena posisi visi dan kompetensi itu sangat goyah ditempat yang periferis,tetapi karena kedua-duanya harus tanggap dan peka terhadap berbagai kondisi yang memengaruhi kehidupan umumnya,dunia pendidikan khususnya
Tidak ada sebuah rumus yang dapat digunakan untuk menetapkan visi mana yang diperlukan. Bukan karena posisi visi dan kompetensi itu sangat goyah ditempat yang periferis,tetapi karena kedua-duanya harus tanggap dan peka terhadap berbagai kondisi yang memengaruhi kehidupan umumnya,dunia pendidikan khususnya
Rabu, 24 November 2010
Perbukuan nasional
Kementerian Pendidikan Nasional akan melaksanakan reformasi sistem perbukuan nasional melalui penataan sistem bahan baku, sumber daya intelektual, teknologi, dan distribusi. Untuk itu, Mendiknas Mohammad Nuh meminta Ikatan Penerbit Indonesia sebagai mitra Kementerian Pendidikan Nasional agar memetakan dengan baik tentang sistem perbukuan itu. "Reformasi dilakukan mulai dari sistem bahan baku, sumber daya intelektual, teknologi hingga distribusinya harus ditata ulang," kata Mendiknas saat membuka Kongres Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) ke-17 di Jakarta, Rabu.
Kongres yang berlangsung mulai 24-26 November 2010 ini mengambil tema Buku Mempercepat Kemandirian Bangsa. Mendiknas menyampaikan selain pentingnya ketersediaan dan kualitas bahan baku, yang harus ditumbuhkan adalah sumber daya intelektual.
Kekayaan buku, kata Mendiknas, terletak pada sumber daya intelektualnya. "Oleh karena itu, harus ditradisikan agar pikiran yang ada di dalam benak sang intelektual bisa dituangkan dalam bentuk tulisan-tulisan," katanya. Mendiknas mengharapkan kongres dapat menghasilkan rumusan yang baik dan jelas sehingga bisa membantu pemerintah yang sedang melakukan reformasi dalam sistem perbukuan di Indonesia.
Ia menekankan bahwa perbukuan bukan menjadi bagian dari kegiatan bisnis kelompok tertentu, tetapi semua orang dapat ambil bagian dari usaha bisnis maupun usaha mencerdaskan anak bangsa. Menurut Mendiknas, meskipun bahan bakunya bagus, kandungan intelektualnya menggunakan teknologi khusus, sehingga bukunya bagus dari perspektif akademik, tetapi kalau sistem bisnis yang berlaku ada faktor ketidakadilan maka buku yang bagus tadi tidak akan menjadi oksigen dalam volume yang besar. "Oleh karena itu, ranah bisnis juga harus ditata. Kita tidak ingin urusan oksigen itu dimonopoli oleh perusahaan X, Y, atau Z," ujarnya.
Menurut dia, sumbatan ada di mana-mana dan salah satu keruwetan yang dihadapi dalam dunia perbukuan adalah menyangkut kebijakan yang tidak ada hubungannya langsung dengan dunia buku. Namun kebijakan ini jelas sangat berpengaruh dalam pengadaan buku, seperti kebijakan dalam pengadaan bahan baku kertas.
Untuk hal ini, menurut Menteri, sebagai pengguna bahan baku yang mutlak dalam hal ini kertas, salah satu pilihan adalah dengan menggunakan pendekatan-pendekatan atau affirmative dengan pihak terkait lainnya.
"Jadi, jelas bahwa buku adalah domain publik sehingga siapa saja bisa memproduksinya. Apalagi buku tidak lagi sebagai suplemen tetapi sudah merupakan kebutuhan untuk hidup dalam masyarakat sehingga harus diberikan kemudahan-kemudahan untuk mendapatkannya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum IKAPI Setia Dharma Madjid menyarankan agar buku diberikan gratis ke siswa.
Pemerintah, kata dia, membeli buku lalu dibagikan ke seluruh Indonesia. Dia menjelaskan, kebijakan buku pelajaran dapat dihitung antara APBN dan APBD Provinsi/Kabupaten/Kota. "Satu anak satu buku," katanya.
Ia menyebutkan, saat ini terdapat 50 juta siswa, jika dalam satu tahun kebutuhan belanja buku per siswa Rp300 ribu maka dibutuhkan dana Rp15 triliun.
"Buku pelajaran tersebut berlaku selama lima tahun. Dana buku untuk mencerdaskan anak bangsa itu tidak besar sehingga guru-guru tidak usah menagih ke orang tua untuk membeli buku. Kalau buku masih diperdagangkan di sekolah akan timbul hal-hal negatif,"
sumber:kompas
Kongres yang berlangsung mulai 24-26 November 2010 ini mengambil tema Buku Mempercepat Kemandirian Bangsa. Mendiknas menyampaikan selain pentingnya ketersediaan dan kualitas bahan baku, yang harus ditumbuhkan adalah sumber daya intelektual.
Kekayaan buku, kata Mendiknas, terletak pada sumber daya intelektualnya. "Oleh karena itu, harus ditradisikan agar pikiran yang ada di dalam benak sang intelektual bisa dituangkan dalam bentuk tulisan-tulisan," katanya. Mendiknas mengharapkan kongres dapat menghasilkan rumusan yang baik dan jelas sehingga bisa membantu pemerintah yang sedang melakukan reformasi dalam sistem perbukuan di Indonesia.
Ia menekankan bahwa perbukuan bukan menjadi bagian dari kegiatan bisnis kelompok tertentu, tetapi semua orang dapat ambil bagian dari usaha bisnis maupun usaha mencerdaskan anak bangsa. Menurut Mendiknas, meskipun bahan bakunya bagus, kandungan intelektualnya menggunakan teknologi khusus, sehingga bukunya bagus dari perspektif akademik, tetapi kalau sistem bisnis yang berlaku ada faktor ketidakadilan maka buku yang bagus tadi tidak akan menjadi oksigen dalam volume yang besar. "Oleh karena itu, ranah bisnis juga harus ditata. Kita tidak ingin urusan oksigen itu dimonopoli oleh perusahaan X, Y, atau Z," ujarnya.
Menurut dia, sumbatan ada di mana-mana dan salah satu keruwetan yang dihadapi dalam dunia perbukuan adalah menyangkut kebijakan yang tidak ada hubungannya langsung dengan dunia buku. Namun kebijakan ini jelas sangat berpengaruh dalam pengadaan buku, seperti kebijakan dalam pengadaan bahan baku kertas.
Untuk hal ini, menurut Menteri, sebagai pengguna bahan baku yang mutlak dalam hal ini kertas, salah satu pilihan adalah dengan menggunakan pendekatan-pendekatan atau affirmative dengan pihak terkait lainnya.
"Jadi, jelas bahwa buku adalah domain publik sehingga siapa saja bisa memproduksinya. Apalagi buku tidak lagi sebagai suplemen tetapi sudah merupakan kebutuhan untuk hidup dalam masyarakat sehingga harus diberikan kemudahan-kemudahan untuk mendapatkannya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum IKAPI Setia Dharma Madjid menyarankan agar buku diberikan gratis ke siswa.
Pemerintah, kata dia, membeli buku lalu dibagikan ke seluruh Indonesia. Dia menjelaskan, kebijakan buku pelajaran dapat dihitung antara APBN dan APBD Provinsi/Kabupaten/Kota. "Satu anak satu buku," katanya.
Ia menyebutkan, saat ini terdapat 50 juta siswa, jika dalam satu tahun kebutuhan belanja buku per siswa Rp300 ribu maka dibutuhkan dana Rp15 triliun.
"Buku pelajaran tersebut berlaku selama lima tahun. Dana buku untuk mencerdaskan anak bangsa itu tidak besar sehingga guru-guru tidak usah menagih ke orang tua untuk membeli buku. Kalau buku masih diperdagangkan di sekolah akan timbul hal-hal negatif,"
sumber:kompas
Beginilah Cara Anak Jalanan Mengenyam Bangku Sekolah
Kamis, 25 November 2010, 01:21 WIB
Beginilah Cara Anak Jalanan Mengenyam Bangku Sekolah
Anak jalanan
Orang menyebut nya anak punk: rambut jigrak, hidung dan bibir penuh tindik, atau berpakaian ketat yang lusuh. Merokok, minuman keras, bahkan ngedrug sudah menjadi bagian dari keseharian perempuan muda itu.
Sekali waktu, Deby--remaja putri tersebut--tiba-tiba datang ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Bina Insan Mandiri (PKBM BIM), lembaga yang memberikan bimbingan pengajaran kepada anak jalanan di sekitar Terminal Depok. Kedatangan Deby bersamaan ketika anak-anak jalanan tengah belajar membaca Alquran.
Kehadirannya membuat anakanak dan pembina di PKBM itu terkejut. Bukan semata karena penampilan yang punk, tapi juga tingkah lakunya yang urakan. Bahasa tubuhnya mengisyaratkan gerakan nakal. Keterkejutan itu mereda setelah Deby mengutarakan niatnya.
"Waktu itu, saya cuma ngerasa capek tinggal di jalan. Lalu, saya dapat info dari teman, katanya PKBM BIM buat anjal (anak jalanan) yang pengen belajar," dua mengisahkan peristiwa ketika pertama datang ke PKBM ini.
Deby telah berbulat tekad untuk berubah. Tekad dan niat baik itu disambut dengan tangan terbuka. Sembari belajar bersama anak-anak jalanan yang lain, ia pun mulai memperbaiki penampilan. Rambutnya tidak lagi jigkrak, tindikan di tubuhnya pun dilepas. Pakaiannya tidak lagi ketat, bahkan agak longgar.
Sekitar dua bulan dibina di PKBM BIM, ia benar-benar ber ubah. Deby telah meninggalkan perilaku buruk meski sesekali diam-diam ia masih merokok di luar lingkungan PKBM BIM. Tapi, rambut jigrak-nya telah ditutupi selembar kain kerudung dan pakaian longgar menutupi seluruh tubuhnya.
"Saya juga tidak tahu kenapa, tiba-tiba ingin memakai kerudung. Kata teman-teman tubuh saya seksi, jadi kerap digodai. Saya jadi risih. Maka itu, dikerudungi," ujarnya blak-blakan. Mustami, salah seorang relawan PKBM BIM, menuturkan, saat kedatangan Deby, anak-anak binaan takut. Bahkan, tidak sedikit yang menjauhi. Mereka tidak mau berteman dengannya.
Dia juga mengakui adanya perubahan pada diri perempuan muda itu. Mustami mengatakan, Deby sekarang berbeda dengan yang dulu. Meski tetap memperlihatkan sikap manja dan merokok diam-diam, Deby telah memiliki perilakunya lebih baik.
Saat ditanya mengenai Deby yang menggunakan kerudung dan pakaian longgar, ia mengatakan tidak pernah memerintahkannya. Itu kemauannya sendiri untuk menutupi tubuhnya. "Hikmah dari Allah SWT memang tidak pilih-pilih orang, bisa didapatkan siapa saja," tuturnya.
Di PKBM BIM, menurut Mustami, anak-anak binaan memang diajarkan agama. "Kami mengajarkan agama tidak dengan perintah, tetapi dengan contoh. Mereka tidak bisa diajarkan dengan perintah," dia berujar. Pelajaran Bagaimana pola pengajaran yang dilakukan di PKBM ini?
Mustami mengungkapkan, setiap pagi pukul 08.00 WIB, anak-anak diberikan pelajaran membaca dan menulis ayat-ayat Alquran.
PKBM BIM juga mengadakan khitan dan nikah massal. Pasalnya, cukup banyak anak jalanan yang sudah balig, tapi belum dikhitan. Tingkat seks bebas di kalangan anak-anak jalanan juga cukup tinggi. Karena itu, jika ada yang hamil, pengurus PKBM menikahkannya. Tentu saja setelah memperoleh izin dari orang tua.
Saat ini, terdapat 30 keluarga yang masih tinggal di asrama PKBM BIM. Puluhan keluarga baru ini tetap diberikan bim bingan agar memiliki tanggung jawab dan tidak rapuh. Jika mem butuhkan modal untuk usaha, PKBM akan memberikannya tanpa jaminan.
Mustami menyatakan, lembaga ini tidak pernah meminta da na kepada lembaga lain. "Jika ada yang memberikan, kami sa ngat berterima kasih." Jujur saja, katanya, terkadang pemasukan PKBM tidak sesuai dengan pengeluaran yang dibutuhkan. "Bangunan tempat belajar pun banyak yang bocor," tuturnya.
Meski dengan berbagai kekurangan, jangan menanyakan prestasi yang sudah didapatkan anak-anak jalanan binaan PKBM ini. Berbagai piagam dan penghargaan terpampang di ruang kantor PKBM BIM yang berukuran sekitar 2 x 4 meter persegi itu. Terakhir, seorang anak jalanan binaan PKBM BIM, Adam, memenangkan kejuaraan terbuka panjat tebing untuk anak-anak kurang dari usia delapan tahun pada September 2010.
"Saya suka manjat kereta untuk naik ke atap. Hanya main-main, lalu turun di Stasiun UI atau Pasar Minggu untuk mengemis," ucapnya lugu. Adam tidak menyangka, kebiasaannya memanjat kereta berbuah manis pada kejuaraan tersebut. Mustami menilai, banyak potensi terpendam pada anak-anak jalanan. Karena itu, PKBM berupaya membina dan mengembangkan potensi tersebut.
Sejumlah usaha mandiri, seperti percetakan dan bengkel, telah dibangun. Bahkan, beberapa anak binaan kini menjadi mahasiswa perguruan tinggi negeri, seperti Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Potensi itulah agaknya yang selama ini belum banyak diperhatikan pemerintah. Hingga delapan tahun berdirinya PKBM BIM, lirikan pemerintah boleh dikata tak ada. "Jika diajak kerja sama, kami akan sangat terbuka. Tapi, pemerintah kerap meman dang sebelah mata terhadap PKBM ini," ujarnya.
Padahal, anak-anak jalanan yang dibina mulai berani berdiri tegak, menatap masa depan yang lebih baik dengan optimisme. Berkat bimbingan dan pengajaran, mereka umumnya telah berubah. Deby, perempuan muda yang semula berpenampilan punk, kini telah menutup rambut jigrak-nya dengan kerudung.
Beginilah Cara Anak Jalanan Mengenyam Bangku Sekolah
Anak jalanan
Orang menyebut nya anak punk: rambut jigrak, hidung dan bibir penuh tindik, atau berpakaian ketat yang lusuh. Merokok, minuman keras, bahkan ngedrug sudah menjadi bagian dari keseharian perempuan muda itu.
Sekali waktu, Deby--remaja putri tersebut--tiba-tiba datang ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Bina Insan Mandiri (PKBM BIM), lembaga yang memberikan bimbingan pengajaran kepada anak jalanan di sekitar Terminal Depok. Kedatangan Deby bersamaan ketika anak-anak jalanan tengah belajar membaca Alquran.
Kehadirannya membuat anakanak dan pembina di PKBM itu terkejut. Bukan semata karena penampilan yang punk, tapi juga tingkah lakunya yang urakan. Bahasa tubuhnya mengisyaratkan gerakan nakal. Keterkejutan itu mereda setelah Deby mengutarakan niatnya.
"Waktu itu, saya cuma ngerasa capek tinggal di jalan. Lalu, saya dapat info dari teman, katanya PKBM BIM buat anjal (anak jalanan) yang pengen belajar," dua mengisahkan peristiwa ketika pertama datang ke PKBM ini.
Deby telah berbulat tekad untuk berubah. Tekad dan niat baik itu disambut dengan tangan terbuka. Sembari belajar bersama anak-anak jalanan yang lain, ia pun mulai memperbaiki penampilan. Rambutnya tidak lagi jigkrak, tindikan di tubuhnya pun dilepas. Pakaiannya tidak lagi ketat, bahkan agak longgar.
Sekitar dua bulan dibina di PKBM BIM, ia benar-benar ber ubah. Deby telah meninggalkan perilaku buruk meski sesekali diam-diam ia masih merokok di luar lingkungan PKBM BIM. Tapi, rambut jigrak-nya telah ditutupi selembar kain kerudung dan pakaian longgar menutupi seluruh tubuhnya.
"Saya juga tidak tahu kenapa, tiba-tiba ingin memakai kerudung. Kata teman-teman tubuh saya seksi, jadi kerap digodai. Saya jadi risih. Maka itu, dikerudungi," ujarnya blak-blakan. Mustami, salah seorang relawan PKBM BIM, menuturkan, saat kedatangan Deby, anak-anak binaan takut. Bahkan, tidak sedikit yang menjauhi. Mereka tidak mau berteman dengannya.
Dia juga mengakui adanya perubahan pada diri perempuan muda itu. Mustami mengatakan, Deby sekarang berbeda dengan yang dulu. Meski tetap memperlihatkan sikap manja dan merokok diam-diam, Deby telah memiliki perilakunya lebih baik.
Saat ditanya mengenai Deby yang menggunakan kerudung dan pakaian longgar, ia mengatakan tidak pernah memerintahkannya. Itu kemauannya sendiri untuk menutupi tubuhnya. "Hikmah dari Allah SWT memang tidak pilih-pilih orang, bisa didapatkan siapa saja," tuturnya.
Di PKBM BIM, menurut Mustami, anak-anak binaan memang diajarkan agama. "Kami mengajarkan agama tidak dengan perintah, tetapi dengan contoh. Mereka tidak bisa diajarkan dengan perintah," dia berujar. Pelajaran Bagaimana pola pengajaran yang dilakukan di PKBM ini?
Mustami mengungkapkan, setiap pagi pukul 08.00 WIB, anak-anak diberikan pelajaran membaca dan menulis ayat-ayat Alquran.
PKBM BIM juga mengadakan khitan dan nikah massal. Pasalnya, cukup banyak anak jalanan yang sudah balig, tapi belum dikhitan. Tingkat seks bebas di kalangan anak-anak jalanan juga cukup tinggi. Karena itu, jika ada yang hamil, pengurus PKBM menikahkannya. Tentu saja setelah memperoleh izin dari orang tua.
Saat ini, terdapat 30 keluarga yang masih tinggal di asrama PKBM BIM. Puluhan keluarga baru ini tetap diberikan bim bingan agar memiliki tanggung jawab dan tidak rapuh. Jika mem butuhkan modal untuk usaha, PKBM akan memberikannya tanpa jaminan.
Mustami menyatakan, lembaga ini tidak pernah meminta da na kepada lembaga lain. "Jika ada yang memberikan, kami sa ngat berterima kasih." Jujur saja, katanya, terkadang pemasukan PKBM tidak sesuai dengan pengeluaran yang dibutuhkan. "Bangunan tempat belajar pun banyak yang bocor," tuturnya.
Meski dengan berbagai kekurangan, jangan menanyakan prestasi yang sudah didapatkan anak-anak jalanan binaan PKBM ini. Berbagai piagam dan penghargaan terpampang di ruang kantor PKBM BIM yang berukuran sekitar 2 x 4 meter persegi itu. Terakhir, seorang anak jalanan binaan PKBM BIM, Adam, memenangkan kejuaraan terbuka panjat tebing untuk anak-anak kurang dari usia delapan tahun pada September 2010.
"Saya suka manjat kereta untuk naik ke atap. Hanya main-main, lalu turun di Stasiun UI atau Pasar Minggu untuk mengemis," ucapnya lugu. Adam tidak menyangka, kebiasaannya memanjat kereta berbuah manis pada kejuaraan tersebut. Mustami menilai, banyak potensi terpendam pada anak-anak jalanan. Karena itu, PKBM berupaya membina dan mengembangkan potensi tersebut.
Sejumlah usaha mandiri, seperti percetakan dan bengkel, telah dibangun. Bahkan, beberapa anak binaan kini menjadi mahasiswa perguruan tinggi negeri, seperti Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Potensi itulah agaknya yang selama ini belum banyak diperhatikan pemerintah. Hingga delapan tahun berdirinya PKBM BIM, lirikan pemerintah boleh dikata tak ada. "Jika diajak kerja sama, kami akan sangat terbuka. Tapi, pemerintah kerap meman dang sebelah mata terhadap PKBM ini," ujarnya.
Padahal, anak-anak jalanan yang dibina mulai berani berdiri tegak, menatap masa depan yang lebih baik dengan optimisme. Berkat bimbingan dan pengajaran, mereka umumnya telah berubah. Deby, perempuan muda yang semula berpenampilan punk, kini telah menutup rambut jigrak-nya dengan kerudung.
Selasa, 23 November 2010
Guru Pilar Utama Pendidikan
November 24, 2010
Ruh pendidikan sepatutnya menjadi pusat perhatian semua pihak, sebab ditangan guru anak-anak bangsa diantarkan menjadi pribadi yang utuh, cerdas dan bermoral.
“Guru merupakan pilar utama keberhasilan pendidikan,” dalam kaitan Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke 16 dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 65.
Pada bagian lain menyadari tugas guru dalam mencerdaskan siswa tidak mungkin dapat terjadi tanpa dukungan semua pihak termasuk sarana prasarana pendukung pendidikan. Oleh karenanya keterlibatan pihak swasta juga perlu dibangkitkan.
Penanaman nilai-nilai moral bagi peserta didik hendaklah menjadi perhatian segenap guru, sehingga capaian keberhasilan tidak saja berorientasi kepada pengetahuan akan tetapi juga pembentukan akhlak budi pekerti.
Pribadi engajak agar para guru tidak berhenti belajar diera digital. Hal ini menjadi penting sebab bukan tidak mungkin murid lebih dahulu mendapatkan informasi melalui akses internet dan oleh karenanya guru juga harus mulai belajar memanfaatkan media digital bagi penambahan wawasan.
Dalam menyebutkan pelaksanaan tema Memacu Peran Strategis Guru Menuju Profesional Bermartabat dan Sejahtera, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan peran penting guru sebagai pembentuk karakter generasi bangsa. Selain itu memberikan pengetahuan akan pentingnya profesionalisme dalam melaksanakan tugas.
BY :M H idir Hasibuan
Ruh pendidikan sepatutnya menjadi pusat perhatian semua pihak, sebab ditangan guru anak-anak bangsa diantarkan menjadi pribadi yang utuh, cerdas dan bermoral.
“Guru merupakan pilar utama keberhasilan pendidikan,” dalam kaitan Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke 16 dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 65.
Pada bagian lain menyadari tugas guru dalam mencerdaskan siswa tidak mungkin dapat terjadi tanpa dukungan semua pihak termasuk sarana prasarana pendukung pendidikan. Oleh karenanya keterlibatan pihak swasta juga perlu dibangkitkan.
Penanaman nilai-nilai moral bagi peserta didik hendaklah menjadi perhatian segenap guru, sehingga capaian keberhasilan tidak saja berorientasi kepada pengetahuan akan tetapi juga pembentukan akhlak budi pekerti.
Pribadi engajak agar para guru tidak berhenti belajar diera digital. Hal ini menjadi penting sebab bukan tidak mungkin murid lebih dahulu mendapatkan informasi melalui akses internet dan oleh karenanya guru juga harus mulai belajar memanfaatkan media digital bagi penambahan wawasan.
Dalam menyebutkan pelaksanaan tema Memacu Peran Strategis Guru Menuju Profesional Bermartabat dan Sejahtera, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan peran penting guru sebagai pembentuk karakter generasi bangsa. Selain itu memberikan pengetahuan akan pentingnya profesionalisme dalam melaksanakan tugas.
BY :M H idir Hasibuan
Senin, 22 November 2010
Sabtu, 20 November 2010
Siswa Korban Tsunami Belum Bisa Sekolah
Siswa Korban Tsunami Belum Bisa Sekolah
sabtu, November 2010 |
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Anak kembar, Nila dan Lili (4) membawa buah kelapa untuk mereka minum airnya dari pohon kelapa di sekitar reruntuhan bangunan yang tersapu tsunami di Kampung Tumalei, Desa Silabu Kecamatan Saumanganya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Minggu (31/10/2010). Warga meminum air kelapa sementara bantuan air bersih belum tiba. Mereka pun masih menggunakan air kotor karena sulitnya mendapatkan air bersih untuk kebutuhan MCK.
Anak kembar, Nila dan Lili (4) membawa buah kelapa untuk mereka minum airnya dari pohon kelapa di sekitar reruntuhan bangunan yang tersapu tsunami di Kampung Tumalei, Desa Silabu Kecamatan Saumanganya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Minggu (31/10/2010). Warga meminum air kelapa sementara bantuan air bersih belum tiba. Mereka pun masih menggunakan air kotor karena sulitnya mendapatkan air bersih untuk kebutuhan MCK.
MENTAWAI, KOMPAS.com - Sebagian besar pengungsi anak-anak korban tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, belum bisa masuk sekolah. Hampir sebulan pascatsunami, mereka masih tinggal di tenda-tenda pengungsian yang tersebar di sejumlah lokasi dengan kondisi serba darurat, termasuk urusan makan dan minum yang kurang.
"Saya belum bisa masuk sekolah. Semua buku pelajaran dan seragam sekolah hilang. Saya juga masih harus mengungsi bersama saudara-saudara," kata Ardi Agustinus (19), murid kelas 3 Sekolah Menengah Atas 1 Sikakap yang mengungsi di Kilometer 37 Pulau Pagai Selatan, Jumat (19/11/2010).
Ayah, ibu, dan seorang saudara Ardi tewas dalam bencana tsunami yang menerjang Dusun Purourougat, Senin (25/10/2010). Kini ia tinggal bersama tiga saudaranya yang selamat di pengungsian.
Terganggunya proses pembelajaran, tidak saja dialami murid yang dusunnya tersapu tsunami. Namun murid-murid lain yang dusunnya tak terdampak tetapi sekolahnya diterjang tsunami pun mengalami persoalan serupa.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Syaiful Jannah, menyatakan, sekolah negeri di Pulau Pagai Selatan dan Pulau Pagai Utara sempat libur beberapa hari pascatsunami. Namun sekarang, sekolah yang tak terkena tsunami sudah diaktifkan lagi meskipun kegiatan pembelajaran belum normal.
Saya belum bisa masuk sekolah. Semua buku pelajaran dan seragam sekolah hilang.
-- Ardi Agustinus
Ayah, ibu, dan seorang saudara Ardi tewas dalam bencana tsunami yang menerjang Dusun Purourougat, Senin (25/10/2010). Kini ia tinggal bersama tiga saudaranya yang selamat di pengungsian.
Terganggunya proses pembelajaran, tidak saja dialami murid yang dusunnya tersapu tsunami. Namun murid-murid lain yang dusunnya tak terdampak tetapi sekolahnya diterjang tsunami pun mengalami persoalan serupa.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Syaiful Jannah, menyatakan, sekolah negeri di Pulau Pagai Selatan dan Pulau Pagai Utara sempat libur beberapa hari pascatsunami. Namun sekarang, sekolah yang tak terkena tsunami sudah diaktifkan lagi meskipun kegiatan pembelajaran belum normal.
Kebutuhan Guru per Tahun Capai 70 Ribu
REPUBLIKA.-- Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) membutuhkan sebanyak 70 ribu guru per tahun. Kebutuhan tersebut, menurut Mendiknas HM Nuh, harus dipenuhi mulai tahun 2011 hingga 2014. Sehingga total yang dibutuhkan selama empat tahun sekitar 280 ribu guru.
Menurut dia demi meningkatkan kualitas pendidikan guru dinilai memiliki peran sangat penting. Persoalannya, selain guru yang ada masih perlu ditingkatkan, Kemendiknas juga dituntut menyediakan guru baru yang profesional setiap tahunnya.
‘’Kita memang harus menyediakan sebanyak 70 ribu guru baru profesional per tahun. Itu wajib dilakukan hingga tahun 2014 mendatang,’’ papar Mendiknas HM Nuh saat berkunjung ke Malang, Ahad (15/11).
Dia menjelaskan secara rinci komposisi para guru yang ada selama ini. Menurut dia, jumlah guru saat ini ada sekitar 2,7 juta orang. Mereka dinilai memiliki kualitas, kualifikasi dan tingkat kompetensi yang beragam.
Alasannya, dari guru sebanyak 2,7 juta tersebut ada sekitar 1,5 juta guru atau sekitar 57,4 persen yang wajib ditingkatkan kualifikasinya setara dengan sarjana strata satu (S1) atau Diploma Empat (D4). Selain itu, ada sekitar dua juta guru harus menjalani sertifikasi.
Untuk itu, kata Mendiknas HM Nuh yang mantan Rektor ITS Surabaya ini, upgrading kualifikasi dan kompetensi guru serta penyediaan guru baru yang profesional harus ditangkap sebagai peluang bagi perguruan tinggi. Makanya, dia berharap perguruan tinggi bisa berperan dan terus meningkatkan kompetensi substansi keilmuan, metodologi pembelajaran dan kemuliaan kepribadian.
Demi meningkatkan hal tersebut, Kemendiknas menyediakan beasiswa program doktor untuk 3000 dosen pada tahun 2011. Selain itu menyediakan beasiswa bagi 5000 mahasiswa tingkat akhir berprestasi yang berkeinginan mengabdi jadi guru.
Dengan begitu, dia optimis, kualitas dan kompetensi guru yang ada bisa ditingkat. Selain itu, penyediaan guru profesional yang membutuhkan sebanyak 70 ribu per tahun diyakini juga bisa terpenuhi.
Red: taufik rachman
Rep: asan haji
Rep: asan haji
Jumat, 19 November 2010
jangan cari hanya yang pintar
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah masih terus berupaya agar ujian nasional (UN) SMA/SMK/MA tetap bisa terintegrasi dengan seleksi masuk perguruan tinggi negeri. PTN diminta jangan hanya mau menjaring anak-anak yang sangat pintar, karena hal itu akan berdampak pada jenjang pendidikan di bawahnya.
”Nanti sejak TK, anak sudah didorong jago membaca dan menghitung karena anak-anak sangat pintar saja yang bisa kuliah. Kasihan, anak-anak nanti digenjot les sejak kecil. Kita tidak ingin pendidikan kita seperti itu,” jelas kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh di Jakarta, Jumat (19/11/2010).
Menurut Nuh, PTN mesti memahami kompetensi maksimum lulusan SMA sederajat saat ini. Justru, perguruan tinggi harus membantu mahasiswa baru mereka dengan memaksimalkan proses pembelajaran selama kuliah.
Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, menambahkan, kajian untuk mencari sambungan antara UN dan SNMPTN terus dilakukan. Yang dilihat supaya soal-soal tidak tumpang tindih.
”Lagi dicari tes yang paling pas,” kata Djoko.
Menurut Djoko, perguruan tinggi memang menjaring kelompok yang terbaik untuk melihat potensi mereka untuk menyelesaikan kuliah dengan baik. Selain itu, juga potensi untuk mampu melanjutkan ke program pascasarjana.
Elin Driana, Koordinator Education Forum, mengatakan, pemerintah tidak bisa asal mengintegrasikan UN-SNMPTN tanpa kajian yang jelas.
”Jangan sampai siswa yang dikorbankan,”
sumber :kemendiknas
Nanti sejak TK, anak sudah didorong jago membaca dan menghitung karena anak-anak sangat pintar saja yang bisa kuliah. Kasihan.
-- Mohammad Nuh
Menurut Nuh, PTN mesti memahami kompetensi maksimum lulusan SMA sederajat saat ini. Justru, perguruan tinggi harus membantu mahasiswa baru mereka dengan memaksimalkan proses pembelajaran selama kuliah.
Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, menambahkan, kajian untuk mencari sambungan antara UN dan SNMPTN terus dilakukan. Yang dilihat supaya soal-soal tidak tumpang tindih.
”Lagi dicari tes yang paling pas,” kata Djoko.
Menurut Djoko, perguruan tinggi memang menjaring kelompok yang terbaik untuk melihat potensi mereka untuk menyelesaikan kuliah dengan baik. Selain itu, juga potensi untuk mampu melanjutkan ke program pascasarjana.
Elin Driana, Koordinator Education Forum, mengatakan, pemerintah tidak bisa asal mengintegrasikan UN-SNMPTN tanpa kajian yang jelas.
”Jangan sampai siswa yang dikorbankan,”
sumber :kemendiknas
Perlu, Pelatihan Pendidikan Karakter untuk Kepala Sekolah
Jakarta -- Bertepatan dengan hari jadinya yang ke 8, Central-Sevilla School mengadakan acara penandatanganan nota kesepahaman dengan lembaga Success Motivation International (SMI ) di Jakarta, kemarin ( 6/08 ). Pada acara yang dibuka oleh Presiden Direktur Garuda Food dan Grup CEO of Tudung Group, Sudhamek AWS, mengundang juga Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Jalal sebagai salah satu pembicara mengenai pendidikan karakter.
Central-Sevilla School merupakan Sekolah Internasional yang menjadikan pendidikan karakter sebagai salah satu fokus utama dalam proses pembelajarannya. Sudhamek mengungkapkan, pada awalnya kelahiran Central-Sevilla School, didasarkan oleh banyak permasalahan pendidikan yang berujung pada kurangnya pendidikan karakter alam proses pembelajaran. " Maka dari itu, setelah berdialog dengan (almarhum intelektual muslim) Nurcholis Madjid, kami mengungkapkan bahwa pendidikan haruslah menyeluruh dan tidak hanya mengutamakan academic excellent saja, tetapi juga harus memperhatikan pengembangan karakter anak didik kita, " ucapnya.
Pendidikan karakter yang dikembangkan Central-Sevilla School ini sejalan dengan program serupa yang dicanangkan pemerintah. Karena itu, Fasli menyambut positif kegiatan pendidikan karakter yang dijalankan sekolah yang juga menggunakan kurikulum sekolah Amerika Serikat Cambridge, selain kurikulum pemerintah.
Dalam sambutannya yang bertema, " Pendidikan Karakter Siswa Menyambut Tantangan Abad 21", Fasli mengatakan bahwa pendidikan karakter, selain merupakan kebutuhan yang mendesak, juga dilatarbelakangi oleh amanat UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. " Jelas dalam Pasal 1 Ayat 1 UU tersebut, bahwa proses pembelajaran harus secara aktif mengembangkan potensi diri peserta didik untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara" ujarnya.
Selain itu, pendidikan karakter juga harus mampu diresapi seluruh warga pendidikan, tidak hanya peserta didik saja. Bahkan, guru dan kepala sekolah memiliki peranan yang amat penting. " Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah, memiliki peran yang amat penting dalam implementasi pendidikan karakter, oleh karena itu perlu sekali pelatihan pendidikan karakter ini di kalangan kepala sekolah," ujar Wamendiknas.
Wamendiknas pun menerangkan bahwa pendidikan karakter ini, tidak akan di masukan menjadi sebuah mata pelajaran, melainkan akan diterapkan pada seluruh mata pelajaran. "Pendidikan karakter ini harus include dalam setiap mata pelajaran, jadi tidak akan menjadi mata pelajaran yang baku ," tuturnya.
Selain penandatanganan nota kesepakatan, Central-Sevilla School juga memberikan 12 beasiswa pendidikan yang meliputi pendanaan pendidikan gratis, asrama serta uang saku siswa selama menempuh pendidikan. Upaya ini, menurut Sudhamek, salah satu langkah Central-Sevilla School dalam kepeduliannya terhadap anak bangsa.
Di akhir acara, Sudhamek mengutip pernyataan Nurcholis Madjid pada awal pembentukan Central-Sevilla School. " Pendidikan tidak seperti menanam kacang, yang hasilnya bisa ditunggu selama 100 hari. Pendidikan adalah seperti menanam kelapa, yang dampak dan hasilnya 20 hingga 30 tahun di depan". (yogi)
Sumber: Kemdiknas
Kamis, 04 November 2010
PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
Jujur kepada Siswa, Itu Saja Dulu...
November 2010 |
M.LATIEF/KOMPAS.COM
Sugimun, guru SMPN 1 Lumbis, Nunukan, Kaltim, memperlihatkan "uang palsu" untuk pembelajaran aritmatika siswa-siswinya. Siswa lebih baik diajarkan Matematika dengan kejujuran, diberi pemahaman agama dengan kejujuran. Kurikulum pendidikan antikorupsi di sekolah sebaiknya tidak dijadikan satu mata pelajaran, tetapi cukup dijadikan satu topik pembahasan di mata pelajaran tertentu. Hal tersebut diungkapkan Dr Karnadi, pakar pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta atau UNJ, Rabu (3/11/2010).
"Jika dijadikan satu mata pelajaran, sangat pemborosan. Cukup dijadikan satu topik pembahasan di mata pelajaran tertentu. Namun, itu semua juga perlu didukung pembelajaran dari teman, keluarga, guru, dan lingkungan sekitar," lanjut Karnadi.
Karnadi mengungkapkan, sekolah harus ajarkan kejujuran kepada anak didiknya. Salah satu caranya, sekolah harus jujur dan terbuka, misalnya, mengenai uang sekolah atau nilai ujian. Intinya, kata Karnadi, tujuan kurikulum antikorupsi ini adalah agar anak mengerti jika korupsi tidak baik.
"Itu semua bisa diajarkan lewat guru. Guru harus jujur tentang nilai. Jika nilai jelek, tidak perlu dikatrol. Atau, ajarkan (anak) jika menemukan barang orang lain, segera dilaporkan. Semua bisa dilakukan lewat hal-hal kecil, tetapi dalam aktivitas sehari-hari sehingga mudah diingat oleh anak," imbuh Karnadi.
Menurutnya, lebih baik belajar Matematika dengan kejujuran atau memahami agama dengan kejujuran. Namun, itu harus dimulai dari para pendidik sehingga apa yang diajarkan dan dilakukan sama oleh peserta didiknya.
sumber:KOMPAS.com
Guru harus jujur tentang nilai. Jika nilai jelek, tidak perlu dikatrol. Atau mengajarkan jika menemukan barang orang lain segera dilaporkan.
-- Karnadi
Karnadi mengungkapkan, sekolah harus ajarkan kejujuran kepada anak didiknya. Salah satu caranya, sekolah harus jujur dan terbuka, misalnya, mengenai uang sekolah atau nilai ujian. Intinya, kata Karnadi, tujuan kurikulum antikorupsi ini adalah agar anak mengerti jika korupsi tidak baik.
"Itu semua bisa diajarkan lewat guru. Guru harus jujur tentang nilai. Jika nilai jelek, tidak perlu dikatrol. Atau, ajarkan (anak) jika menemukan barang orang lain, segera dilaporkan. Semua bisa dilakukan lewat hal-hal kecil, tetapi dalam aktivitas sehari-hari sehingga mudah diingat oleh anak," imbuh Karnadi.
Menurutnya, lebih baik belajar Matematika dengan kejujuran atau memahami agama dengan kejujuran. Namun, itu harus dimulai dari para pendidik sehingga apa yang diajarkan dan dilakukan sama oleh peserta didiknya.
sumber:KOMPAS.com
KETERBUKAAN INFORMASI Anda Berhak Tahu Dana BOS
Kamis, 4 November 2010 | 13:08 WIB
Ilustrasi: Jangan patah semangat, Anda berhak memperoleh semua informasi tentang dana BOS karena semua informasi menyangkut dana BOS adalah informasi publik.
Ilustrasi: Jangan patah semangat, Anda berhak memperoleh semua informasi tentang dana BOS karena semua informasi menyangkut dana BOS adalah informasi publik.
Anda pernah begitu penasaran dengan jumlah alokasi anggaran pendidikan di daerah Anda? Bagaimana ketentuan program bantuan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) serta bagaimana cara untuk mendapatkan bantuan dana pendidikan?
Masyarakat memiliki hak untuk memperoleh informasi publik.Jangan patah semangat. Sebagai warga negara, Anda berhak memperoleh semua informasi tersebut. Karena semua pertanyaan ini adalah informasi publik.
"Masyarakat memiliki hak untuk memperoleh informasi publik," kata Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) Ahmad Alamsyah Saragih dalam diskusi 'Informasi Migas untuk Siapa?' di Jakarta, Kamis (4/11/2010).
Hak sebagai warga negara untuk memperoleh keterbukaan informasi telah dijamin oleh UUD 1945, tepatnya Pasal 28F serta diperkuat dengan UU No 14 Tahun 2008 Keterbukaan Informasi Publik. Namun, untuk memperoleh hak ini pun warga negara harus mengikuti tata cara tersendiri sesuai UU KIP.
Langkah-langkah
Tidak sulit untuk memperoleh semua informasi yang memang sudah menjadi hak Anda dengan mengikuti tata cara dan langkah-langkahnya sesui UU KIP, yaitu:
-Mulailah dengan menulis surat permintaan informasi atau menyampaikannya saja secara lisan kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Data (PPID) di badan publik yang Anda tuju. Setelah itu, Anda harus memastikan PPID memberikan tanda bukti penerimaan permintaan informasi beserta nomor pendaftarannya.
-Maksimal sepuluh hari setelahnya, badan publik yang Anda tuju wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Anda. Namun, ketentuan itu dapat juga diperpanjang juga menjadi 17 hari kerja.
-Pemberitahuan tertulis itu bisa berisi apakah informasi yang Anda minta ternyata tidak di bawah penguasaannya, permintaan diterima atau ditolak, materi informasi akan diberikan, atau permintaan dirujuk ke badan publik lain. Selama informasi hanya berkaitan dengan badan publik, baik struktur maupun organisasi, kegiatan atau kinerjanya, laporan keuangan serta proses pengambilan keputusannya, Anda berhak memperoleh informasi tersebut.
-Anda juga berhak atas informasi putusan peradilan, ketetapan dan keputusan atau peraturan dan sejenisnya dari lembaga penegak hukum, surat perintah penghentian penyidikan atau penuntutan, rencana pengeluaran dan laporan keuangan tahunan lembaga penegak hukum, laporan hasil pengembalian uang hasil korupsi diperbolehkan untuk diakses.
-Namun, tentu ada juga informasi yang memang dikecualikan untuk diakses publik, antara lain informasi yang apabila dibuka dapat menghambat proses penegakan hukum, dapat menganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat, dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara, dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia dan ketahanan ekonomi nasional atau dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri.
-Satu lagi, bahwa informasi yang berisi fakta otentik dan rahasia yang bersifat pribadi atau wasiat, seperti riwayat hidup dan keluarga, aset dan rekening kecuali ada persetujuan si pemilik, atau memorandum bersifat rahasia juga "haram" untuk dibuka ke publik.
sumber: KOMPAS.com
Masyarakat memiliki hak untuk memperoleh informasi publik.
-- Ahmad Alamsyah Saragih
"Masyarakat memiliki hak untuk memperoleh informasi publik," kata Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) Ahmad Alamsyah Saragih dalam diskusi 'Informasi Migas untuk Siapa?' di Jakarta, Kamis (4/11/2010).
Hak sebagai warga negara untuk memperoleh keterbukaan informasi telah dijamin oleh UUD 1945, tepatnya Pasal 28F serta diperkuat dengan UU No 14 Tahun 2008 Keterbukaan Informasi Publik. Namun, untuk memperoleh hak ini pun warga negara harus mengikuti tata cara tersendiri sesuai UU KIP.
Langkah-langkah
Tidak sulit untuk memperoleh semua informasi yang memang sudah menjadi hak Anda dengan mengikuti tata cara dan langkah-langkahnya sesui UU KIP, yaitu:
-Mulailah dengan menulis surat permintaan informasi atau menyampaikannya saja secara lisan kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Data (PPID) di badan publik yang Anda tuju. Setelah itu, Anda harus memastikan PPID memberikan tanda bukti penerimaan permintaan informasi beserta nomor pendaftarannya.
-Maksimal sepuluh hari setelahnya, badan publik yang Anda tuju wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Anda. Namun, ketentuan itu dapat juga diperpanjang juga menjadi 17 hari kerja.
-Pemberitahuan tertulis itu bisa berisi apakah informasi yang Anda minta ternyata tidak di bawah penguasaannya, permintaan diterima atau ditolak, materi informasi akan diberikan, atau permintaan dirujuk ke badan publik lain. Selama informasi hanya berkaitan dengan badan publik, baik struktur maupun organisasi, kegiatan atau kinerjanya, laporan keuangan serta proses pengambilan keputusannya, Anda berhak memperoleh informasi tersebut.
-Anda juga berhak atas informasi putusan peradilan, ketetapan dan keputusan atau peraturan dan sejenisnya dari lembaga penegak hukum, surat perintah penghentian penyidikan atau penuntutan, rencana pengeluaran dan laporan keuangan tahunan lembaga penegak hukum, laporan hasil pengembalian uang hasil korupsi diperbolehkan untuk diakses.
-Namun, tentu ada juga informasi yang memang dikecualikan untuk diakses publik, antara lain informasi yang apabila dibuka dapat menghambat proses penegakan hukum, dapat menganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat, dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara, dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia dan ketahanan ekonomi nasional atau dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri.
-Satu lagi, bahwa informasi yang berisi fakta otentik dan rahasia yang bersifat pribadi atau wasiat, seperti riwayat hidup dan keluarga, aset dan rekening kecuali ada persetujuan si pemilik, atau memorandum bersifat rahasia juga "haram" untuk dibuka ke publik.
sumber: KOMPAS.com
Langganan:
Postingan (Atom)
MAKALAH DAN ARTIKEL PSIKOLOGI PENDIDIKAN
news artikel
- INTERNET : MEDIA PENDIDIKAN ATAU MEDIA PORNOGRAFI ?
- Kurangnya Pembinaan Terhadap Guru SMA
- Kegelisahan Para Guru - Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
- Wahai Dosen, Berbicaralah dengan Bahasa Manusia!
- Belajar Dari Jepang Membentuk Komunitas Terdidik
- Apa yang Kita Dapatkan dari Universitas ?
- Cerdas Bagi Pendidikan Anak
- Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
- Mempersempit Gap antara Akademi dan Industri
- Sarjana dan Intelektualitas
- Guru (Oemar Bakri, Orang tua dan Lingkungan ku) - Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
- Sistem Pembelajaran Abad 21 dengan
Project Based Learning (PBL)
- Belajar sains dan teknologi dengan Teori Belajar Ala Konstruktivis
- Mewujudkan Babel Cerdas 2010
- Masalah Pendidikan di Indonesia
- PENDIDIKAN GRATIS
- Remaja dan Narkoba
- Tingkatkan Kualitas Guru dan Pendidikan !
- Ujian Nasional Dan Kondisi Psikis Siswa
- Defragmentasi Otak : Cara Cerdas Menjadi Cerdas
- MATEMATIKA DAN CARA MENGAJARKANNYA
- World Class University: Impian atau Tantangan?
- RELASI PENDIDIKAN DENGAN MODERNISASI
- PENDIDIKAN DAN KESADARAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
1. Konsep Psikologi Pendidikan
- Psikoanalisis
- Behaviorisme
- Psikologi Humanistik
- Memahami Perilaku Individu
- Taksonomi Perilaku Individu
- Memahami Emosi Individu
- Pengaruh Faktor Keturunan terhadap Individu
- Pengaruh Lingkungan terhadap Individu
- Relasi Orang Tua-Anak dan Pengaruhnya terhadap Individu
- Kemampuan Individu
- Kecerdasan Individu Delinkuen
- Teori-Teori Motivasi
- Hakikat Cinta
- Perilaku Sosial
- Self (Diri)
- Ciri-Ciri Kepribadian yang Sehat dan Tidak Sehat
- Gambaran Kepribadian Sukses ala New Psycho-Cybernetics
- Duapuluh Ciri-Ciri Orang Inovatif
- Sekilas tentang Harga Diri (Self Esteem)
- Duapuluh Ciri Kedewasaan yang Sesungguhnya
- Sepuluh Kebiasaan Pribadi Sukses
- Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
- Manusia dan Masalahnya
- Ciri-Ciri Manusia Merdeka
2. Perkembangan Peserta Didik
- Konsep Perkembangan Individu
- Tugas–Tugas Perkembangan Individu
- Perkembangan Kognitif
- Perkembangan Individu secara Didaktis
- Perkembangan Karier
- Perkembangan Kepribadian
- Perkembangan Perilaku Konatif
- Perkembangan Moralitas
- Perkembangan Keagamaan
- Karakteristik Perilaku dan Pribadi Pada Masa Remaja
- Problema Masa Remaja
- Kontribusi Kegiatan Ekstra Kelas di Sekolah
3. Aplikasi Psikologi Pendidikan
- Tujuh Prinsip Praktik Pembelajaran yang Baik
- Umpan balik yang efektif bagi siswa
- Guru dan Siswa yang Terintimidasi
- Program Induksi dalam Pendidikan
- Psikologi Pendidikan dan Guru
- Konstribusi Psikologi terhadap Pendidikan
- Hakikat Belajar
- Teori-Teori Belajar
- Tentang Hipnosis
- Upaya Mencegah Kecemasan Siswa di Sekolah
- Disiplin Siswa di Sekolah
- Kreativitas di Sekolah
- Rasa Cinta dalam Pendidikan
- Aplikasi Teori Kebutuhan Maslow di Sekolah
- Pengembangan Aktivitas, Kreativitas dan Motivasi Siswa
- Perilaku Nyontek di Sekolah
- Sekolah Berbahaya
- IQ, EQ dan SQ
- Bagaimana Menghilangkan Cemas & Memulai Hidup Baru
- Mengelola Stres
- 14 Cara Menumbuhkan Semangat Kerjasama di Sekolah
- Mengaktifkan Siswa Dalam Belajar
panduan
Kumpulan dan Artikel Pendidikan
1. Tahun 2020 Indonesia Kehabisan Guru
2. Pendidikan Sebagai Investasi Jangka Panjang
3. Pendidikan Nasional yang Bermoral
4. Korupsi Pendidikan sangat Merugikan Bangsa
5. Pendidikan agama di sekolah?
6. Penyetaraan Guru
7. Sudah Dewasakah Sistem pendidikan Kita?
8. Buat Apa Sekolah?
9. Perlunya formalisasi Pendidikan Filsafat terhadap Siswa Sekolah Dasar
10. KECERDASAN..???
11. Kita Wajib Pilih Presiden yang Peduli Pendidikan
12. Epidemi Korupsi Harus Dihadapi Dengan Rekonstruksi Moral
13. Ketidak Adilan Dalam Kebijkan Pendidikan
14. BEDA GURU SEKOLAH NEGERI , SEKOLAH SWASTA, DAN
BIMBINGAN BELAJAR
15. BAGAIMANA MEMBERIKAN PENDIDIKAN UNTUK ANAK-ANAK ANDA?
16. Bukan Sekedar Guru
17. Pendidikan Sekarang Dan Masa Depan
18. MERANCANG PENDIDIKAN MORAL & BUDI PEKERTI
19. Menjadi Guru Profesional, Mungkinkah?
20. Pendidikan kontekstual
21. Pendidikan Kejuruan Harus Demokratis
22. "Bagaimana Cara Membuat Sosok Guru Kita yang Ideal dan
Profesional?"
23. Filsafat Pendidikan Naturalisme, Teori, Implikasi dan Aplikasinya dalam Pendidikan Islam
24. PEMANFAATAN TEKNOLOGI MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN
25. Guru Hanya "Tukang Mengajar"
2. Pendidikan Sebagai Investasi Jangka Panjang
3. Pendidikan Nasional yang Bermoral
4. Korupsi Pendidikan sangat Merugikan Bangsa
5. Pendidikan agama di sekolah?
6. Penyetaraan Guru
7. Sudah Dewasakah Sistem pendidikan Kita?
8. Buat Apa Sekolah?
9. Perlunya formalisasi Pendidikan Filsafat terhadap Siswa Sekolah Dasar
10. KECERDASAN..???
11. Kita Wajib Pilih Presiden yang Peduli Pendidikan
12. Epidemi Korupsi Harus Dihadapi Dengan Rekonstruksi Moral
13. Ketidak Adilan Dalam Kebijkan Pendidikan
14. BEDA GURU SEKOLAH NEGERI , SEKOLAH SWASTA, DAN
BIMBINGAN BELAJAR
15. BAGAIMANA MEMBERIKAN PENDIDIKAN UNTUK ANAK-ANAK ANDA?
16. Bukan Sekedar Guru
17. Pendidikan Sekarang Dan Masa Depan
18. MERANCANG PENDIDIKAN MORAL & BUDI PEKERTI
19. Menjadi Guru Profesional, Mungkinkah?
20. Pendidikan kontekstual
21. Pendidikan Kejuruan Harus Demokratis
22. "Bagaimana Cara Membuat Sosok Guru Kita yang Ideal dan
Profesional?"
23. Filsafat Pendidikan Naturalisme, Teori, Implikasi dan Aplikasinya dalam Pendidikan Islam
24. PEMANFAATAN TEKNOLOGI MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN
25. Guru Hanya "Tukang Mengajar"
Masalah-masalah pendidikan di Indonesia
enyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:
-Rendahnya sarana fisik,
-Rendahnya kualitas guru,
-Rendahnya kesejahteraan guru,
-Rendahnya prestasi siswa,
-Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
-Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,
-Mahalnya biaya pendidikan.
-Negara belum mampu melaksanakan amanat UUD yaitu 20% APBN untuk pendidikan
-sarana dan prasarana pendidikan yang tidak mendukung
-keprofesionalan guru yang rendah
-kesejahteraan guru yang rendah (terkait dengan keprofesionalan)
-pendidikan dijadikan komoditas politik dalam pilkada-pilkada ,dengan kampanye pendidikan gratis
-belum meratanya pendidikan yang layak bagi seluruh daerah diIndonesia
-belum sesuainya pendidikan dengan karakter daearah-daerah dan karakter Indonesia
-moral para pendidik banyak yg rendah.
-SDM bidang pendidikan alias pengajar2 nya harus ditingkat kan kwalitasnya
- fasilitas timpang antara sekolah2 di kota dan di pelosok
- gaji guru yang kecil ( terutama untuk yang tugas di pelosok )
-tidak adanya pemerataan infrastruktur untuk semua daerah.
-begitu ada sekolah dengan mutu pendidikan yg bagus harganya selangit.. ndak terjangkau
-Rendahnya sarana fisik,
-Rendahnya kualitas guru,
-Rendahnya kesejahteraan guru,
-Rendahnya prestasi siswa,
-Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
-Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,
-Mahalnya biaya pendidikan.
Permasalahan-permasalahan yang tersebut di atas akan menjadi bahan bahasan dalam makalah yang berjudul “ Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia” ini.
-Negara belum mampu melaksanakan amanat UUD yaitu 20% APBN untuk pendidikan
-sarana dan prasarana pendidikan yang tidak mendukung
-keprofesionalan guru yang rendah
-kesejahteraan guru yang rendah (terkait dengan keprofesionalan)
-pendidikan dijadikan komoditas politik dalam pilkada-pilkada ,dengan kampanye pendidikan gratis
-belum meratanya pendidikan yang layak bagi seluruh daerah diIndonesia
-belum sesuainya pendidikan dengan karakter daearah-daerah dan karakter Indonesia
-moral para pendidik banyak yg rendah.
-SDM bidang pendidikan alias pengajar2 nya harus ditingkat kan kwalitasnya
- fasilitas timpang antara sekolah2 di kota dan di pelosok
- gaji guru yang kecil ( terutama untuk yang tugas di pelosok )
-tidak adanya pemerataan infrastruktur untuk semua daerah.
-begitu ada sekolah dengan mutu pendidikan yg bagus harganya selangit.. ndak terjangkau