Sabtu, 20 November 2010

Kebutuhan Guru per Tahun Capai 70 Ribu

Smaller  Reset  REPUBLIKA.--  Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) membutuhkan sebanyak 70 ribu guru per tahun. Kebutuhan tersebut, menurut Mendiknas HM Nuh, harus dipenuhi mulai tahun 2011 hingga 2014. Sehingga total yang dibutuhkan selama empat tahun sekitar  280 ribu guru.

Menurut dia demi meningkatkan kualitas pendidikan guru dinilai memiliki peran sangat penting. Persoalannya, selain guru yang ada masih perlu ditingkatkan, Kemendiknas juga dituntut menyediakan guru baru yang profesional  setiap tahunnya.

‘’Kita memang harus menyediakan sebanyak 70 ribu guru baru profesional per tahun. Itu wajib dilakukan hingga tahun 2014 mendatang,’’ papar Mendiknas HM Nuh saat berkunjung ke Malang, Ahad (15/11).

Dia menjelaskan secara rinci komposisi para guru yang ada selama ini. Menurut dia, jumlah guru saat ini ada sekitar 2,7 juta orang. Mereka dinilai memiliki kualitas, kualifikasi dan tingkat kompetensi yang beragam.

Alasannya, dari guru sebanyak 2,7 juta tersebut ada sekitar 1,5 juta guru atau sekitar 57,4 persen yang wajib ditingkatkan kualifikasinya setara dengan sarjana strata satu (S1) atau Diploma Empat (D4). Selain itu, ada sekitar dua juta guru harus menjalani sertifikasi.

Untuk itu, kata Mendiknas HM Nuh yang mantan Rektor ITS Surabaya ini,  upgrading kualifikasi dan kompetensi guru serta penyediaan guru baru yang profesional harus ditangkap sebagai peluang bagi perguruan tinggi. Makanya, dia berharap perguruan tinggi bisa berperan dan terus meningkatkan kompetensi substansi keilmuan, metodologi pembelajaran dan kemuliaan kepribadian.

Demi meningkatkan hal tersebut, Kemendiknas  menyediakan beasiswa program doktor untuk 3000 dosen pada tahun 2011. Selain itu menyediakan beasiswa bagi 5000 mahasiswa tingkat akhir berprestasi yang berkeinginan mengabdi jadi guru.

Dengan begitu, dia optimis, kualitas dan kompetensi guru yang ada bisa ditingkat. Selain itu, penyediaan guru profesional yang membutuhkan sebanyak 70 ribu per tahun diyakini juga bisa terpenuhi.
Red: taufik rachman
Rep: asan haji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH DAN ARTIKEL PSIKOLOGI PENDIDIKAN

news artikel

1. Konsep Psikologi Pendidikan


2. Perkembangan Peserta Didik


3. Aplikasi Psikologi Pendidikan


Masalah-masalah pendidikan di Indonesia

enyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:

-Rendahnya sarana fisik,

-Rendahnya kualitas guru,

-Rendahnya kesejahteraan guru,

-Rendahnya prestasi siswa,

-Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,

-Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,

-Mahalnya biaya pendidikan.

Permasalahan-permasalahan yang tersebut di atas akan menjadi bahan bahasan dalam makalah yang berjudul “ Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia” ini.



-Negara belum mampu melaksanakan amanat UUD yaitu 20% APBN untuk pendidikan

-sarana dan prasarana pendidikan yang tidak mendukung

-keprofesionalan guru yang rendah

-kesejahteraan guru yang rendah (terkait dengan keprofesionalan)

-pendidikan dijadikan komoditas politik dalam pilkada-pilkada ,dengan kampanye pendidikan gratis

-belum meratanya pendidikan yang layak bagi seluruh daerah diIndonesia

-belum sesuainya pendidikan dengan karakter daearah-daerah dan karakter Indonesia
-moral para pendidik banyak yg rendah.
-SDM bidang pendidikan alias pengajar2 nya harus ditingkat kan kwalitasnya
- fasilitas timpang antara sekolah2 di kota dan di pelosok
- gaji guru yang kecil ( terutama untuk yang tugas di pelosok )
-tidak adanya pemerataan infrastruktur untuk semua daerah.
-begitu ada sekolah dengan mutu pendidikan yg bagus harganya selangit.. ndak terjangkau