Jumat, 24 Desember 2010

Pemda Diultimatum Perhatikan Pendidikan

Kementerian Pendidikan Nasional menyatakan akan memberikan ultimatum kepada pemerintah daerah (pemda) yang tidak peduli terhadap pendidikan di daerahnya. Melalui angka partisipasi daerah (APK) yang angkanya masih rendah, pemerintah akan melihat daerah mana saja yang pendidikannya belum merata.

"Kalau mereka (pemda) kurang bereaksi terhadap angka tersebut maka kita yang akan masuk, kita kejar dan akan kita permalukan daerahnya," ujar Wakil Menteri Pendidikan, Fasli Jalal, di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional, Rabu (21/12).

Selain memberikan ultimatum, pemerintah juga mensosialisasikan ke DPRD bahwa APK pendidikan yang rendah adalah masalah yang harus diselesaikan secara serius. "Kepala dinas pendidikan kotanya juga akan kami panggil begitu pula dengan kepala dinas provinsi yang akan memberikan ultimatum kepada dinas pendidikan di kabupaten," tegas Fasli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH DAN ARTIKEL PSIKOLOGI PENDIDIKAN

news artikel

1. Konsep Psikologi Pendidikan


2. Perkembangan Peserta Didik


3. Aplikasi Psikologi Pendidikan


Masalah-masalah pendidikan di Indonesia

enyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:

-Rendahnya sarana fisik,

-Rendahnya kualitas guru,

-Rendahnya kesejahteraan guru,

-Rendahnya prestasi siswa,

-Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,

-Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,

-Mahalnya biaya pendidikan.

Permasalahan-permasalahan yang tersebut di atas akan menjadi bahan bahasan dalam makalah yang berjudul “ Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia” ini.



-Negara belum mampu melaksanakan amanat UUD yaitu 20% APBN untuk pendidikan

-sarana dan prasarana pendidikan yang tidak mendukung

-keprofesionalan guru yang rendah

-kesejahteraan guru yang rendah (terkait dengan keprofesionalan)

-pendidikan dijadikan komoditas politik dalam pilkada-pilkada ,dengan kampanye pendidikan gratis

-belum meratanya pendidikan yang layak bagi seluruh daerah diIndonesia

-belum sesuainya pendidikan dengan karakter daearah-daerah dan karakter Indonesia
-moral para pendidik banyak yg rendah.
-SDM bidang pendidikan alias pengajar2 nya harus ditingkat kan kwalitasnya
- fasilitas timpang antara sekolah2 di kota dan di pelosok
- gaji guru yang kecil ( terutama untuk yang tugas di pelosok )
-tidak adanya pemerataan infrastruktur untuk semua daerah.
-begitu ada sekolah dengan mutu pendidikan yg bagus harganya selangit.. ndak terjangkau