Rabu, 15 Desember 2010

Program Sekolah Gratis di Sumsel Terus Dievaluasi

 Pelaksanaan sekolah gratis di Sumatera Selatan, sejak diluncurkan dua tahun lalu hingga saat ini terus dievaluasi, supaya diketahui perkembangan pendidikan yang bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu tersebut. Pihaknya terus mengevaluasi perkembangan sekolah gratis tersebut karena itu merupakan program utama Gubernur H Alex Noerdin, kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel , Ade Karyana di Palembang, Rabu.

Akad Apa yang Terbaik untuk Pembiayaan Sekolah dan Kesehatan

Dikatakannya, sekolah gratis itu salah satu program untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di daerah itu, sehingga pelaksanaannya perlu terus dievaluasi. Selain itu program tersebut sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap pendidikan yang ada, karena bila masyarakatnya lebih berkualitas maka pembangunan di daerah itu diharapkan semakin maju, ujar dia pula.

Menurut dia, selain itu evaluasi tersebut untuk mengetahui bila masih ada sekolah yang tidak mematuhi prosedur yang ditetapkan dalam pendidikan, seperti tidak diperkenankan bagi sekolah membebankan biaya kepada siswa.

Kalau masih ada sekolah memungut biaya, maka pihaknya akan menindak sesuai prosedur yang telah disepakati, ujar dia lagi.
Yang jelas, sekolah gratis itu harus berjalan lancar, sehingga tidak ada alasan lagi bagi warga untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya, kata dia.

Selain itu pendidikan gratis itu diprioritaskan bagi sekolah umum dan kejuruan, bukan sekolah yang berstandar internasional, katanya tanpa menyebutkan hasil evaluasi dimaksud.

sumber : kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH DAN ARTIKEL PSIKOLOGI PENDIDIKAN

news artikel

1. Konsep Psikologi Pendidikan


2. Perkembangan Peserta Didik


3. Aplikasi Psikologi Pendidikan


Masalah-masalah pendidikan di Indonesia

enyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:

-Rendahnya sarana fisik,

-Rendahnya kualitas guru,

-Rendahnya kesejahteraan guru,

-Rendahnya prestasi siswa,

-Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,

-Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,

-Mahalnya biaya pendidikan.

Permasalahan-permasalahan yang tersebut di atas akan menjadi bahan bahasan dalam makalah yang berjudul “ Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia” ini.



-Negara belum mampu melaksanakan amanat UUD yaitu 20% APBN untuk pendidikan

-sarana dan prasarana pendidikan yang tidak mendukung

-keprofesionalan guru yang rendah

-kesejahteraan guru yang rendah (terkait dengan keprofesionalan)

-pendidikan dijadikan komoditas politik dalam pilkada-pilkada ,dengan kampanye pendidikan gratis

-belum meratanya pendidikan yang layak bagi seluruh daerah diIndonesia

-belum sesuainya pendidikan dengan karakter daearah-daerah dan karakter Indonesia
-moral para pendidik banyak yg rendah.
-SDM bidang pendidikan alias pengajar2 nya harus ditingkat kan kwalitasnya
- fasilitas timpang antara sekolah2 di kota dan di pelosok
- gaji guru yang kecil ( terutama untuk yang tugas di pelosok )
-tidak adanya pemerataan infrastruktur untuk semua daerah.
-begitu ada sekolah dengan mutu pendidikan yg bagus harganya selangit.. ndak terjangkau