Jumat, 24 Desember 2010

Pendidikan Gagal Ciptakan Kader Mandiri dan Inovatif

 Dunia pendidikan di Indonesia dinilai gagal menghasilkan kader yang memiliki jiwa kemandirian dan inovatif. Pendidikan di Indonesia hanya mencetak dan menyiapkan para karyawan dan kuli.

Demikian disampaikan oleh Direktur The Islamic College, Jakarta, Kholid Al Walid. " Sekolah-sekolah hanya mempersiapklan kuli semata dan bukan pemikir,"kata dia dalam Refleksi Akhir Tahun "Indonesia di Simpang Jalan", yang digelar The Islamic College, di Jakarta, Jumat (24/12)

Kholid mengungkapkan, kondisi ini diakibatkan oleh orientasi pragmatis yang melatarbelakangi tujuan belajar baik dari murid ataupun orangtua. Orientasi belajar lebih mengedepankan pekerjaan dan materi. Sehingga tak heran jika jurusan-jurusan non agama seperti kedokteran, akuntansi, ekonomi dan lainnya.

Sebaliknya, jurusan-jurusan agama sepi peminat bahkan pernah ada wacana fakultas Ushuluddin di berbagai kampus Islam sedianya akan ditutup. "Fakultas agama sepi peminat dan cenderung mati, ada indikasi seluruh fakultas ushuluddin mau dihilangkan padahal kita butuh para pemikir seperti Cak Nur dan Gus Dur,"kata dia.

Untuk itu, dikatakan Khalid, untuk memperbaiki dunia pendidikan di Indonesi butuh grand design yang menyangkut sistem, kurikulum, metode, dan konsep. Sebab kurikulum, kebijakan, dan sistem pendidikan berubah-ubah seiring bergantinya menteri. Selain itu, pemerintah perlu mempertimbangkan untuk memberlakukan politik pendidikan.

Politik pendidikan tak lain adalah langkah memberdayakan para alumni perguruan tinggi di Indonesia dan melibatkan mereka dalam perumusan kebijakan yang menyangkut maslahat bangsa dan negara. Hal tersebut diterapkan oleh Negara Jepang yang menjalin komunikasi intens dengan para alumni yang pernah belajar di sejumlah perguruan tinggi mereka."Indonesia selalu berkutat dengan diri sendiri,"kata dia.

sumber: republika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH DAN ARTIKEL PSIKOLOGI PENDIDIKAN

news artikel

1. Konsep Psikologi Pendidikan


2. Perkembangan Peserta Didik


3. Aplikasi Psikologi Pendidikan


Masalah-masalah pendidikan di Indonesia

enyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:

-Rendahnya sarana fisik,

-Rendahnya kualitas guru,

-Rendahnya kesejahteraan guru,

-Rendahnya prestasi siswa,

-Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,

-Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,

-Mahalnya biaya pendidikan.

Permasalahan-permasalahan yang tersebut di atas akan menjadi bahan bahasan dalam makalah yang berjudul “ Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia” ini.



-Negara belum mampu melaksanakan amanat UUD yaitu 20% APBN untuk pendidikan

-sarana dan prasarana pendidikan yang tidak mendukung

-keprofesionalan guru yang rendah

-kesejahteraan guru yang rendah (terkait dengan keprofesionalan)

-pendidikan dijadikan komoditas politik dalam pilkada-pilkada ,dengan kampanye pendidikan gratis

-belum meratanya pendidikan yang layak bagi seluruh daerah diIndonesia

-belum sesuainya pendidikan dengan karakter daearah-daerah dan karakter Indonesia
-moral para pendidik banyak yg rendah.
-SDM bidang pendidikan alias pengajar2 nya harus ditingkat kan kwalitasnya
- fasilitas timpang antara sekolah2 di kota dan di pelosok
- gaji guru yang kecil ( terutama untuk yang tugas di pelosok )
-tidak adanya pemerataan infrastruktur untuk semua daerah.
-begitu ada sekolah dengan mutu pendidikan yg bagus harganya selangit.. ndak terjangkau