Sabtu, 23 Oktober 2010

KUS, Meningkatkan Pendidikan Indonesia

Objek Wisata Penginapan Kuliner Transportasi Oleh-oleh
Murid-murid bersemangat mencoba komputer baru
tw0 Komentar
star_un star_un star_un star_un star_un 0/5 (0 vote) | Beri Rating
Foto Selengkapnya

Menjadi salah satu pemenang Aku Cinta Indonesia, ACI, dan berkesempatan menjelajah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan tidak hanya memperlihatkan 'kemilau' Indonesia kepada saya. Namun juga memperlihatkan sisi lain dari Indonesia kita tercinta. Inilah yang saya temui saat saya mengunjungi Banjar Baru, Kalimantan Selatan.

Sisi lain yang jauh berbeda dari kota kelahiran saya, Jakarta. Di Ibukota,hampir setiap saat saya tak lepas dari penggunaan internet, dan segala aktivitas yang saya lakukan dihadapan komputer. Begitu juga yang dilakukan keponakan saya yang saat ini duduk di bangku SMA, bahkan itu juga yang sudah dilakukan keponakan saya lainnya yang masih kelas 2 SD.

Komputer, internet, sudah merupakan hal biasa di kota besar, juga di sekolah-sekolah. Hampir setiap tugas pasti dikerjakan dengan komputer. Namun ternyata masih banyak sekolah-sekolah didaerah yang belum mengenal penggunaan komputer, bahkan sampai tingkat SMA. Yang lebih mengagetkan, tak hanya murid-muridnya yang belum terbiasa dengan penggunaan komputer, namun juga para guru.

22 Oktober 2010, tim 20, saya dan Yuga berkesempatan mengunjungi sekolah MTS dan MA Nurul Hikmah, setara dengan SMP dan SMA yang berada di Kecamatan Campaka, Kelurahan Palam,Banjar Baru,Kalimantan Selatan. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang belum memiliki fasilitas komputer.

KUS atau Komputer Untuk Sekolah. Sebuah program pengadaan komputer yang dilakukan oleh XL, salah satu provider terbesar di Indonesia. Program yang sudah berjalan sejak tahun 2009 ini tidak hanya memberikan unit komputer ke sekolah-sekolah, namun juga memberikan pelatihannya kepada murid dan guru.

Tahun ini, program KUS yang rencananya akan dievaluasi setiap 5 tahun, memberikan komputer ke 60 sekolah tingkat SMP dan SMA yang tersebar di 24 kabupaten dari 14 provinsi di Indonesia. Jumlah komputer yang diberikan tahun ini sebanyak 200 unit, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 180 unit. Kalimantan Selatan akan mendapat 12 komputer yang akan dibagi di 4 sekolah.

Semoga saja dengan pengenalan teknologi di sekolah-sekolah, mampu meningkatkan tingkat pendidikan penerus bangsa ini, sehingga akan menjadi pondasi awal untuk mampu meningkatkan semua aspek dalam kehidupan serta mampu meningkatkan pariwisata 'surga dunia', Indonesia.
sunber: detik news

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH DAN ARTIKEL PSIKOLOGI PENDIDIKAN

news artikel

1. Konsep Psikologi Pendidikan


2. Perkembangan Peserta Didik


3. Aplikasi Psikologi Pendidikan


Masalah-masalah pendidikan di Indonesia

enyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan yaitu:

-Rendahnya sarana fisik,

-Rendahnya kualitas guru,

-Rendahnya kesejahteraan guru,

-Rendahnya prestasi siswa,

-Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,

-Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,

-Mahalnya biaya pendidikan.

Permasalahan-permasalahan yang tersebut di atas akan menjadi bahan bahasan dalam makalah yang berjudul “ Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia” ini.



-Negara belum mampu melaksanakan amanat UUD yaitu 20% APBN untuk pendidikan

-sarana dan prasarana pendidikan yang tidak mendukung

-keprofesionalan guru yang rendah

-kesejahteraan guru yang rendah (terkait dengan keprofesionalan)

-pendidikan dijadikan komoditas politik dalam pilkada-pilkada ,dengan kampanye pendidikan gratis

-belum meratanya pendidikan yang layak bagi seluruh daerah diIndonesia

-belum sesuainya pendidikan dengan karakter daearah-daerah dan karakter Indonesia
-moral para pendidik banyak yg rendah.
-SDM bidang pendidikan alias pengajar2 nya harus ditingkat kan kwalitasnya
- fasilitas timpang antara sekolah2 di kota dan di pelosok
- gaji guru yang kecil ( terutama untuk yang tugas di pelosok )
-tidak adanya pemerataan infrastruktur untuk semua daerah.
-begitu ada sekolah dengan mutu pendidikan yg bagus harganya selangit.. ndak terjangkau